Menjadi Bahagia itu Sederhana, Benarkah?
Menjadi bahagia itu pilihan, sederhana, mudah, dan simpel. Benarkah demikian? Jawabannya, Ya! Benar.
Bahagia itu indah, sehingga menjadi impian semua orang. Berbagai upaya dan cara dilakukan orang untuk mendapatkan kebahagiaan.
Menjadi bahagia itu sederhana, karena sesungguhnya semua orang memiliki potensi untuk menjadi bahagia dalam dirinya. Hanya saja, mereka tidak atau belum tahu cara bahagia.
Cara menuju bahagia itu sederhana, namun banyak orang salah mengartikan kata bahagia. Mereka menerjemahkan bahagia dengan materi, sehingga segala daya dan upaya dicurahkan untuk mengejar materi tersebut.
Hasilnya, justru yang mereka dapatkan adalah kesusahan hidup, karena hidup mereka hanya berorientasi pada materi, mengejar materi.
Bahkan saat semua sudah dalam genggamannya, berada dalam limpahan materi, kebahagiaan belum juga datang menghampiri.
Hakikat Bahagia itu Sederhana
Bahagia itu sederhana, namun banyak orang yang keliru menilainya. Mereka beranggapan bahwa, bahagia adalah sesuatu yang berada di luar manusia dan bersifat kondisional. Bahagia bersifat sangat temporal.
Sehingga, menurut pendapat ini, tidak ada kebahagiaan yang bersifat abadi dalam jiwa manusia. Kebahagiaan bagi mereka hanya sesaat, tergantung pada kondisi eksternal dalam diri manusia. Pada akhirnya, bahagia menjadi rumit, tidak sederhana lagi.
Inilah gambaran kondisi dari kejiwaan masyarakat pada umumnya. Mereka selalu dalam keadaan mencari dan mengejar kebahagiaan tanpa pernah merasa puas dan menetap dalam suatu keadaan.
Pada akhirnya mereka akan berhenti pada satu titik, jenuh, bosan, lelah, dan hidup terasa hampa hingga akhir tak bahagia. Karena kebahagiaan yang mereka kejar hanyalah kebahagiaan semu.
Bahagia itu sederhana. Bahagia adalah fitrah alami manusia, sesuatu yang melekat dalam diri manusia yang diciptakan Tuhan sebagai makhluk dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaannya.
Hakikat bahagia itu sederhana, yakni hidup bermakna, bagaimana menjalani fitrah alami manusia dengan hal-hal yang bermakna, memberikan manfaat bagi sesama.
Menjadi Bahagia itu Sederhana
Bahagia adalah rasa, bukan materi. Anda bisa mencari bahagia sendiri, dan untuk diri sendiri. Di sisi lain, Anda bisa bahagia karena orang lain, dan untuk orang lain.
Karenanya, bahagia itu sederhana, cukuplah menjadi diri sendiri dan berbagi kepada orang-orang di sekitar Anda. Dibawah ini adalah cara untuk bahagia.
1. Menjadi diri sendiri
Menjadi bahagia itu sederhana. Orang yang bahagia adalah orang yang menjadi diri sendiri, jujur pada diri sendiri.
Orang yang bahagia memiliki sikap spontan, alami dan nyata, mereka mengatakan apa yang mereka pikirkan dan rasakan, dan tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Menjadi diri sendiri, menjadikan Anda merasa bebas dan otentik.
Dalam keseharian, banyak orang yang hidup layaknya seperti robot. Berjalan ke sana ke mari, tapi hanya raganya, tidak bersama jiwanya.
Ia menjalani hidup berdasarkan skenario yang dibuat oleh orang lain untuknya. Ia menjalani hidup karena keterpaksaan, tidak ada pilihan, atau karena tidak punya keberanian.
Kuncinya adalah dengan mendengarkan kata hati, yaitu kedisiplinan untuk selalu mendengar bisikan hati Anda, dan memiliki keberanian untuk mengikutinya.
Bahagia itu sederhana. Orang-orang yang bahagia adalah orang yang mampu merencanakan hidupnya. Melaksanakannya setahap demi setahap dan menikmati setiap tahapan dalam hidupnya.
Fokus pada tujuan yang hendak dicapai. Memiliki target yang realistis, tidak bermimpi tentang masa depan yang ideal yang tidak ada. Menatap masa depan dengan pasti, tidak ada perasaan khawatir tentang sesuatu yang belum terjadi.
2. Berbagi
Berbagi adalah cara sederhana untuk bahagia. Berbagi dengan orang lain tidak hanya mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain, tetapi juga untuk diri Anda sendiri.
Bahagia itu bisa menular, saat berbagi Anda akan menularkan kebahagiaan pada orang lain, sebaliknya, Anda juga bisa merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan.
Berbagi tidak harus berupa uang atau barang, dengan memberikan pelukan, perhatian, senyuman, bahkan dengan cara sederhana, seperti menanyakan kabar, akan mendatangkan bahagia.
3. Tebarkan Cinta
Bahagia itu sederhana, lakukan semuanya dengan cinta, sebuah anugerah yang Tuhan berikan kepada setiap manusia.
Orang-orang bahagia melakukan apa yang mereka nikmati dan menikmati apa yang mereka lakukan, mereka melakukannya semata-mata karena cinta, bukan uang atau tujuan yang lainnya.
Bagi seorang yang bekerja, mencintai profesi adalah salah satu bentuk cinta. Bagi seorang ibu, mengurus suami dan anak-anak adalah wujud kecintaannya terhadap keluarga.
Begitu pula dengan seorang guru, mengajarkan ilmu kepada anak didiknya merupakan manifestasi dari kecintaannya kepada murud-muridnya.
Dengan cinta Anda akan bahagia, karena cinta akan melahirkan energi yang sangat luar biasa yang bisa membuat Anda selalu tersenyum lebar dan menjalani hidup dengan bahagia.
4. Menjalin hubungan
Menjadi bahagia itu sederhana, menjalin hubungan dengan orang lain. Orang-orang yang bahagia adalah orang yang mampu mengembangkan kepribadian dan memiliki kehidupan sosial.
Menjalin hubungan itu sangat bermanfaat dan menyenangkan. Anda bisa mendapatkan kebahagiaan dari orang lain, dan dari mendukung orang lain.
Menghargai orang lain sangat penting untuk mendapatkan kebahagian, jika Anda menghargai orang lain, maka orang lain pun akan menghargai Anda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, orang yang menikah lebih bahagia daripada hidup sendiri. Artinya, berhubungan dengan orang lain akan mendatangkan kebahagiaan dibandingkan dengan hidup sendiri.
5. Berfikir positif
Bahagia itu sederhana. Orang-orang bahagia memiliki set pikiran positif, optimis, dan terbuka.
Jangan takut untuk melangkah mundur dan melakukan evaluasi kembali tujuan hidup Anda. Ambil hikmah dari semua peristiwa hidup Anda. Jika Anda membuat sebuah kesalahan, lakukan evaluasi diri, ambil sisi positif dari kesalahan Anda tersebut kemudian perbaiki.
Jangan pernah memendam emosi dan prasangka buruk, karena akan menciptakan tekanan psikologis dan ketidaknyamanan fisik. Lihatlah dari sisi positif, apapun yang terjadi pada Anda.
Orang yang selalu berfikir positif akan mengalir energi positif, sebaliknya, orang yang selalu berfikir negatif, maka yang diperoleh hanyalah energi negatif. Energi yang menghalangi datangnya bahagia.
6. Realistis
Orang-orang yang bahagia, selalu bersikap realistis. Penelitian menunjukkan bahwa, orang yang bahagia memiliki harapan dan aspirasi yang sederhana.
Mereka menginginkan apa yang mereka bisa dapatkan, sementara bagi orang-orang yang tidak bahagia, mereka merasa tidak pernah mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mereka juga tahu bagaimana menghindari kekecewaan dan bagaimana untuk menghasilkan kejutan yang menyenangkan. Hal ini karena mereka berjuang untuk tujuan yang jelas dan realistis, serta puas dengan apa yang mereka dapatkan.
Jangan terpaku pada masa lalu, pada kegagalan atau kesalahan sebelumnya. Jangan pula bermimpi tentang masa depan yang ideal karena di dunia ini tidak ada yang sempurna.
Jangan pula terlalu khawatir tentang apa yang belum terjadi, karena akan menjadi bayang-bayang yang menakutkan, membuat Anda tidak bisa menikmati hidup.
7. Sabar
Bahagia itu sederhana, menjadi orang sabar. Orang-orang yang sabar cenderung lebih disiplin, mereka melakukan segala sesuatu dengan perencanaan, dan mewujudkannya selangkah demi selangkah.
Menikmati apa yang dilakukan dan yang diperoleh. Mereka tidak marah atau menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dialaminya, tidak iri pada keberhasilan orang lain. Sebuah tindakan yang justru akan merugikan Anda.
8. Pemaaf
Menjadi bahagia itu sederhana, dengan menjadi seorang pemaaf. Memaafkan, meskipun terasa berat, namun membahagiakan. Jangan pendam kemarahan, karena akan merusak hidup Anda.
Kemarahan merupakan emosi umum ketika mendapati sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Anda. Kemarahan merupakan keadaan pikiran yang sangat merusak jika tidak dapat dikontrol dan dikelola dengan benar. Apalagi jika dipendam menjadi dendam.
Menjadi bahagia itu sederhana, dengan memaafkan membantu Anda menikmati hidup secara sehat, lahir maupun batin. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri dan/atau memendam dendam, ini akan menutup jalan Anda untuk bahagia.
Penutup
Bahagia menjadi tujuan hidup setiap orang. Namun demikian, tidak semua orang mengetahui jalan menuju bahagia, atau cara bahagia.
Bahagia itu sederhana, karena ada dalam diri Anda sebagai fitrah alami manusia. Sehingga menjadi bahagia atau tidak adalah pilihan Anda.
Bahagia menjadi rumit ketika Anda mulai mendefinisikan kata bahagia dengan materi, dan mengajukan syarat-syarat untuk diri Anda merasa bahagia. Manakala Anda tidak mampu mencapainya, Anda akan kecewa. Berakhir tidak bahagia.
Nikmati setiap proses dan hasil yang Anda peroleh, dan berbagilah dengan sesama, karena menjadi bahagia itu sederhana, jadikanlah hidup Anda bermakna bagi diri Anda sendiri dan orang-orang di sekitar Anda.
Posting Komentar untuk "Menjadi Bahagia itu Sederhana, Benarkah?"
Posting Komentar