Implementasi Kurikulum Merdeka Bimbingan dan Konseling SMP
Implementasi kurikulum merdeka (IKM) merupakan kelanjutan dari upaya Kemendikbutristek menyederhanakan kurikulum yang diawali dengan kurikulum darurat yang efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pandemi COVID-19.
Sebagai bagian dari mitigasi ketertinggalan pembelajaran, satuan pendidikan diberikan opsi untuk menggunakan kurikulum yang disederhanakan agar dapat fokus pada penguatan karakter dan kompetensi dasar.
Penguatan karakter melalui profil pelajar pancasila dapat dilakukan melalui implementasi kurikulum merdeka bimbingan dan konseling.
Dimana layanan bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya, atau mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan capaian layanan BK SMP kurikulum merdeka.
Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang dikembangkan dalam kondisi khusus oleh satuan pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Implementasi kurikulum merdeka belajar dilandasi adanya krisis pembelajaran di Indonesia yang ditunjukkan dengan indikator berikut:
- Hasil studi PISA menunjukkan bahwa banyak pelajar di Indonesia berada di bawah kompetensi minimum membaca dan matematika.
- Hasil studi AKSI memperlihatkan adanya kesenjangan besar antar wilayah dan antar kelompok sosial ekonomi dalam hal kualitas belajar.
- Pandemi Covid-19 meningkatkan ketertinggalan belajar (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
Secara garsis besar, pembaharuan dalam kurikulum merdeka mencakup adanya:
- Pembelajaran yang lebih mendalam, tidak terburu-buru, sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi minimum;
- Pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik;
- Pembelajaran melalui projek penguatan karakter dalam profil pelajar pancasila.
Implementasi kurikulum merdeka bersifat opsional, satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari 3 kurikulum; (1) kurikulum 2013, (2) kurikulum darurat, atau (3) kurikulum merdeka.
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Implementasi kurikulum merdeka memberikan wewenang kepada sekolah untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum.
Proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan, kemampuan peserta didik, sesuai konteks, dan muatan lokal.
Sehingga kurikulum lebih fokus pada membangun perilaku dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Dimana capaian layanan BK SMP kurikulum merdeka berada pada fase D.
Secara umum, keunggulan kurikulum merdeka adalah:
1. Lebih Sederhana dan Mendalam
Struktur kurikulum lebih fleksibel, fokus pada materi yang esensial, dan pengembangan kompetensi sebagai capaian pembelajaran diatur per-fase, bukan per-tahun.
Sehingga kegiatan belajar menjadi lebih bermakna, mendalam, menyenangkan, dan tidak terburu-buru karena disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
2. Lebih Merdeka
- Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya karena tidak ada program peminatan di SMA.
- Memberikan keleluasaan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan, karakteristik, dan tahap capaian serta perkembangan peserta didik.
- Satuan pendidikan diberikan wewenang mengembangkan dan mengelola kurikulum, serta kegiatan pembelajaran.
3. Lebih Relevan dan Interaktif
Memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual melalui pembelajaran kegiatan projek, seperti isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya.
Pembelajaran kegiatan projek untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila.
Implementasi Kurikulum Merdeka Bimbingan dan Konseling
Konsep Kurikulum Merdeka merupakan transformasi kebijakan Merdeka Belajar yang mengedepankan pendekatan yang berpusat pada minat, bakat, dan kemampuan peserta didik menuju pada terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila menjadi dasar bagi satuan pendidikan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, dan merupakan tujuan jangka panjang yang menjadi payung bagi keseluruhan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling (BK) diselenggarakan untuk memfasilitasi peserta didik agar mampu berkembang dan mengaktualisasikan potensi dalam dirinya, atau mampu mencapai tugas perkembangannya secara optimal.
Implementasi kurikulum merdeka bimbingan dan konseling diselenggarakan dalam bentuk kegiatan layanan yang dilaksanakan oleh Guru BK secara sistematis, logis, objektif, berkelanjutan, dan terprogram sesuai dengan capaian layanan BK kurikulum merdeka.
Kegiatan layanan ini mengacu pada capaian layanan bimbingan dan konseling yang dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang.
Lingkup capaian bimbingan dan konseling pada implementasi kurikulum merdeka mencakup 4 bidang layanan; (1) pribadi, (2) sosial, (3) belajar, dan (4) karir.
Empat bidang layanan BK tersebut dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik pada fase A (kelas 1 – 2), fase B (kelas 3 – 4), fase C (kelas 5 – 6), fase D (kelas 7, 8, dan 9), fase E (kelas 10), dan fase F (kelas 11 – 12).
Dari fase di atas, nampak bahwa capaian layanan BK SMP kurikulum merdeka berada pada fase D.
Selanjutnya, peran BK dalam implementasi kurikulum merdeka belajar dapat dilakukan dengan cara:
- Bimbingan dan konseling sebagai koordinator dalam kolaborasi dengan guru kelas/mata pelajaran dan tenaga pendidik untuk mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing);
- Memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai tugas perkembangannya secara optimal;
- Nilai-nilai pada layanan bimbingan dan konseling mengacu kepada dimensi profil pelajar pancasila;
- Bimbingan dan konseling menjadi bagian dalam Penyusunan Perencanaan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5).
Implementasi Kurikulum Merdeka Bimbingan dan Konseling SMP
Capaian layanan BK SMP kurikulum merdeka mencakup bidang layanan pribadi, sosial, belajar, dan karir pada fase D.
Contoh implementasi kurikulum merdeka belajar sesuai dengan masing-masing bidang layanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bidang Bimbingan Pribadi
Implementasi kurikulum merdeka bimbingan dan konseling bidang layanan pribadi dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan pribadinya secara optimal, mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam hidupnya.
Contoh implementasi layanan bimbingan dan konseling dalam kurikulum merdeka bidang pribadi:
- Mengenali peserta didik dan memberi perhatian dengan komunikasi, empati, atau bersikap terbuka.
- Memberikan layanan pada peserta didik yang memiliki masalah yang perlu ditangani secara khusus, dengan melalui identifikasi masalah secara mendalam, memberikan treatment sesuai kemampuan peserta didik, dan melakukan evaluasi hasil serta tindak lanjut.
- Mendengar aktif dan hadir sepenuhnya saat peserta didik berbicara, serta memberikan tanggapan yang tepat.
- Mengajak diskusi peserta didik untuk membantu memahami potensi diri, kelebihan dan kelemahannya, baik secara fisik maupun psikhis.
- Memberikan dukungan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
2. Bidang Bimbingan Sosial
Implementasi kurikulum merdeka dalam layanan bimbingan dan konseling bidang sosial dilakukan untuk membantu peserta didik memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif.
Peserta didik terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaian diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya.
Contoh implementasi layanan bimbingan dan konseling bidang bimbingan sosial dalam kurikulum merdeka diantaranya sebagai berikut:
- Mengenalkan keragaman latar sosial budaya, norma dan nilai yang berlaku pada peserta didik. Kegiatan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas sesuai kemampuan dan kebutuhan sekolah.
- Memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik pada setiap kegiatan, di dalam maupun di luar kelas.
- Membantu peserta didik menggali potensi diri, dan menggunakan potensi tersebut dalam mengatasi konflik dengan orang lain.
- Mendorong peserta didik untuk berinteraksi sosial yang efektif dan bekerjasama dengan orang lain secara bertanggungjawab.
3. Bidang Bimbingan Belajar
Implementasi kurikulum merdeka bimbingan dan konseling bidang bimbingan belajar dilaksanakan untuk membantu mengenali dan menggali potensi diri peserta didik untuk kegiatan belajar yang optimal.
Implementasi kurikulum merdeka bimbingan dan konseling dalam bimbingan belajar dapat dilakukan oleh Guru BK berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran melakukan asesmen kognitif dan non-kognitif.
Manfaat asesmen kognitif bagi Guru Mata Pelajaran adalah:
- Untuk mengetahui profil peserta didik serta kesiapan belajar
- Sebagai bahan untuk menyusun strategi pembelajaran yang berdiferensiasi
Sedangkan manfaat asesmen non-kognitif bagi Guru Bimbingan dan Konseling adalah:
- Memanfaatkan hasil asesmen untuk pengembangan program bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan peserta didik
- Memanfaatkan hasil asesmen untuk memberikan layanan BK sesuai dengan karakteristik masing-masing individu peserta didik.
4. Bidang Bimbingan Karir
Layanan bimbingan dan konseling bidang karir dalam kurikulum merdeka diberikan untuk membantu mengidentifikasi minat dan bakat peserta didik dengan asesmen non-kognitif sebagai persiapan untuk merencanakan karir (SMA/SMK, perguruan tinggi, atau lainnya).
Contoh implementasi layanan bimbingan dan konseling bidang layanan karir yang berkelanjutan dalam kurikulum merdeka sebagai berikut:
- Melakukan asesmen non-kognitif berupa tes kecerdasan potensi anak untuk mendapatkan data kecenderungan potensi peserta didik di kelas 7;
- Melakukan asesmen non-kognitif untuk mengetahui minat arah karir peserta didik di kelas 8;
- Memandu peserta didik merancang karir, pilihan karir sekolah lanjutan SMA/SMK, dan perguruan tinggi, atau lainnya.
Strategi Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka
Berbagai layanan BK bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu memelihara dirinya secara efektif, independen, kreatif dan bertanggung jawab di dalam kehidupan dan budayanya. Sesuai dengan prinsip inklusif layanan BK adalah hak semua peserta didik.
Strategi untuk mewujudkan capaian layanan BK SMP kurikulum merdeka dalam implementasi layanan bimbingan dan konseling di sekolah dilakukan dengan empat komponen layanan:
1. Layanan Dasar
Layanan dasar ditujukan bagi semua peserta didik yang bersifat preventif dan developmental. Dilaksanakan di dalam kelas atau di luar kelas secara terbuka dengan membahas topik-topik aktual.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Layanan peminatan dan perencanaan individual dapat dilakukan secara klasikal melalui bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan/atau secara pribadi melalui layanan konsultasi dan konseling individual.
Layanan ini bisa dilakukan melalui kolaborasi dengan tim kurikulum, wali kelas, guru mata pelajaran, atau orang tua untuk mendiskusikan arah dan pilihan minat anak/peserta didik.
3. Layanan Responsif
Layanan responsif dirancang untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang memerlukan penanganan segera atau mendesak.
Layanan responsif diberikan dengan tujuan untuk menuntaskan masalah yang dialami peserta didik.
Layanan responsif ini dapat dilakukan dengan konseling individual, konseling kelompok, maupun konseling krisis.
Pada kondisi tertentu, karena ketidakmampuan dan/atau keterbatasan wewenang guru BK, dapat dilakukan tindakan referal ahli, mediasi, atau kolaborasi.
4. Dukungan Sistem
Layanan ini merupakan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur, dan pengembangan profesionalisme guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan dalam rangka mewujudkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang efektif.
Penutup
Setiap satuan pendidikan memiliki keunikan tersendiri yang dapat mempengaruhi kondisi sekolah. Implementasi kurikulum merdeka bimbingan dan konseling SMP disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan sekolah.
Peran guru bimbingan dan konseling dalam mewujudkan capaian layanan BK SMP kurikulum merdeka dapat dilaksanakan bekerja sama atau berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan tenaga pendidikan lainnya untuk mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing) dan memfasilitasi perkembangan peserta didik.
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan fasilitas dan sarana yang ada, seperti melakukan konseling di ruang kelas, taman sekolah, atau ruang lainnya yang tersedia di sekolah.
Instrumen asesmen peserta didik dalam implementasi kurikulum merdeka bimbingan dan konseling bisa dibuat sederhana atau memanfaatkan situs daring yang menyediakannya.
Posting Komentar untuk "Implementasi Kurikulum Merdeka Bimbingan dan Konseling SMP"
Posting Komentar