Penyebab dan Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja
Tahukah Anda bahwa sikap remaja yang mudah meledak-ledak membuat mereka jadi rentan terserang depresi. Penyakit ini sama sekali tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena akan berdampak buruk bagi kesehatan mental para remaja.
Sebagai orang tua yang baik, Anda perlu memahami cara mengatasi depresi pada remaja serta mengetahui gejala dan penyebabnya agar Anda dapat menentukan langkah-langkah untuk membantunya.
Penyebab Depresi Pada Remaja
Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang dapat memunculkan perasaan sedih dan demotivasi (kehilangan minat) dalam waktu lama. Sayangnya, masyarakat Indonesia cenderung kurang aware dengan masalah depresi ini sehingga tidak menganggapnya sebagai suatu permasalahan yang besar.
Padahal masalah kesehatan mental ini dapat mengganggu cara berpikir dan berperilaku seseorang khususnya bagi para remaja yang tengah menghadapi masa-masa penuh gejolak.
Jika masalah depresi ini tidak mendapatkan penanganan dengan segera, maka efeknya akan semakin menyebar dan menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan lainnya.
Sebelum mengetahui cara mengatasi depresi pada remaja, Anda perlu tahu dahulu faktor penyebab masalah kesehatan mental tersebut antara lain :
1. Faktor Genetik
Ternyata, orang tua juga bisa mewariskan masalah kesehatan mental ini kepada anak-anaknya.
Jika anak remaja Anda tengah mengidap gejala depresi, sebaiknya Anda selidiki dulu apakah anggota keluarganya -ayahnya, ibunya, kakeknya, ataupun neneknya- pernah mengalami depresi saat menginjak usia 15-30 tahun.
2. Hormon
Salah satu penyebab depresi yang kerap menyerang anak remaja adalah lantaran adanya ketidakstabilan hormon. Apalagi para remaja juga kerap mengalami ketidakstabilan emosi yang bisa juga disebabkan oleh campur tangan hormon di dalam tubuhnya.
3. Trauma Masa Kecil
Sebelum mencari tahu tentang cara mengatasi depresi, sebaiknya Anda cari tahu dulu terkait kondisi seseorang tersebut –jika perlu- termasuk riwayat masa kecilnya.
Salah satu penyebab munculnya depresi pada remaja juga bisa disebabkan dari adanya pengalaman trauma pada saat menginjak usia belia.
4. Faktor Lingkungan
Seorang remaja juga rentan terkena depresi jika lingkungan sekitarnya tidak mampu memberikan support positif dan cenderung menerapkan pola pikir negatif.
Adapun contoh-contoh faktor lingkungan yang dapat menimbulkan depresi pada remaja antara lain :
- Tekanan dari keluarga
- Hubungan pertemanan yang tidak sehat
- Tuntutan tugas-tugas sekolah
- Kekerasan di sekolah
- Perubahan kondisi tubuh
- Dan lain-lain
Gejala Depresi Pada Remaja
Sebelum mengetahui cara mengatasi depresi pada remaja, Anda juga perlu menyadari gejala-gejala yang timbul agar tidak terjadi kesalahan dalam penanganan kedepan.
Gejala depresi bagi tiap-tiap remaja bisa sangat bervariasi tergantung tingkat keparahan dan intensitas faktor penyebabnya. Namun secara umum, gejala depresi yang paling sering muncul adanya perubahan sikap secara drastis dalam rentang waktu singkat.
Untuk lebih jelasnya, silakan Anda pahami beberapa gejala depresi pada poin-poin berikut ini :
- Terus menerus merasa sedih
- Sering menangis tanpa sebab
- Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengingat sesuatu
- Sulit menentukan keputusan
- Mudah tersinggung atas hal-hal sepele
- Merasa sangat hampa
- Selalu merasa gelisah
- Kehilangan minat dalam berbagai hal
- Memiliki masalah nafsu makan, jarang makan atau terlalu banyak makan
- Merasa tidak berharga dan selalu merasa bersalah
- Memiliki masalah tidur, insomnia maupun terlalu banyak tidur
- Isolasi sosial
- Dan masih banyak lagi
Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja
Jika Anda menemukan beberapa gejala di atas, usahakan bagi Anda untuk memahami masa-masa sulit yang dialami dan memberikan beberapa bentuk dukungan.
Sebisa mungkin, jangan buat ‘si korban’ merasa semakin terpuruk karena hal tersebut akan dapat memperparah kondisi kesehatan mentalnya.
Lalu bagaimana cara mengatasi depresi yang benar? Simak beberapa tips mengatasi depresi berikut ini :
1. Bangun Kedekatan dengan Anak Remaja
Pada beberapa keluarga, upaya pedekate antara orang tua dengan anak remaja terbilang cukup susah dan menantang. Apalagi, anak-anak remaja zaman sekarang cenderung sulit untuk didekati dan lebih suka menghabiskan waktunya bersama diri sendiri.
Agar upaya pendekatan Anda dengan anak remaja dapat berjalan dengan efektif, coba gunakan teknik persuasi yang lembut tanpa melibatkan unsur pemaksaan.
Ajarkan anak remaja Anda untuk terbiasa jujur dengan perasaannya dan mau mengungkap segala isi hatinya kepada orang tuanya. Meski jalannya tidak mudah, Anda bisa melakukan upaya tersebut setahap demi setahap sampai sang anak siap membuka diri kepada Anda.
Selain itu, Anda juga perlu mempelajari dan memahami era anak muda terkini agar anak remaja Anda bisa merasa memiliki ‘teman sebaya’ dan bersedia untuk lebih terbuka.
2. Tawarkan Diri Anda untuk Jadi Tempat Berbicara
Jika orang tua mendapati anak remajanya sedang menghadapi masalah depresi, coba tawarkan diri Anda untuk jadi tempat bicara bagi si penderita.
Pasalnya, salah satu cara mengatasi depresi yang paling baik adalah dengan mengkomunikasikan perasaan yang tertahan agar beban di dada jadi terasa lebih ringan.
Namun sayangnya, beberapa kalangan remaja cenderung susah untuk membuka diri dengan orang tua mereka.
Jika Anda memiliki kedekatan hubungan yang baik, biasanya anak remaja tak akan ragu untuk menceritakan segala kegundahannya kepada Anda.
Namun, jika Anda merasa mereka lebih dekat dengan anggota keluarga yang lain, jangan ragu untuk meminta bantuan sanak keluarga tersebut untuk bisa jadi tempat bicara yang nyaman bagi anak remaja Anda.
3. Yakinkan Anak Remaja Bahwa Mereka Tak Sendirian
Salah satu cara mengatasi depresi pada anak remaja adalah dengan memberikan dukungan yang positif. Selanjutnya, yakinkan anak remaja bahwa Anda akan selalu ada di sisi mereka untuk menemani masa-masa sulit tersebut.
Jika mereka mulai bersedia mengungkapkan beban-beban di dadanya, cobalah untuk validasi perasaan mereka dan dengarkan selagi mereka berbicara. Jika anak remaja membutuhkan saran dari Anda, maka berikan beberapa potong saran dengan lembut tanpa terkesan menjustifikasi.
4. Ajak Anak Remaja untuk Menerapkan Pola Hidup Sehat
Faktanya, olahraga dapat memperbaiki suasana hati seseorang dan meningkatkan kebugaran tubuh. Jika anak remaja Anda sedang merasa terpuruk ataupun depresi, ajak mereka untuk menjalani jenis olahraga ringan seperti jalan santai, bersepeda, bulu tangkis, jogging, dan lain-lain.
Salah satu tujuan dari mengajaknya melakukan olahraga ringan adalah agar dia tidak terlalu tenggelam dalam ponsel genggamnya.
Selanjutnya, sediakan juga asupan makanan dan minuman bergizi seimbang agar tubuh mereka tidak ikut terkena ‘sakit’ akibat serangan depresi.
5. Jangan Biarkan Anak Remaja Terlalu Lama Mengurung Diri
Memberikan ruang bagi mereka untuk menyendiri memang menjadi hal yang tepat agar dirinya tidak terlalu kewalahan. Namun, membiarkan anak remaja mengurung diri terlalu lama juga bukan hal yang baik sehingga perlu segera Anda cegah.
Caranya, Anda bisa mengajaknya untuk ‘rekreasi’ ringan seperti menonton acara TV bersama, refreshing sejenak ke luar rumah, meminta sahabat dekatnya untuk menghibur anak remaja Anda, dan jenis aktivitas seru lainnya.
Intinya, jangan biarkan anak remaja mengurung diri terlalu lama karena dapat memperburuk masalah depresi mereka.
6. Percayai Naluri Anda Sebagai Orang Tua
Untuk menutupi rasa malu atau perasaan takut dimarahi tidak jarang anak menutup diri atau berkata tidak jujur untuk menyembunyikan sesuatu. Jika ini yang terjadi, pergunakan naluri Anda sebagai orang tua untuk menilai adanya ketidakwajaran pada anak remaja Anda.
Cari tahu apa yang menjadi penyebab depresi anak dengan berbagai cara, seperti mencari tahu dari teman-teman dekatnya. Semakin banyak informasi yang Anda peroleh, semakin baik dalam menentukan langkah perawatan untuk depresi anak remaja Anda.
7. Waspadai Kecenderungan Anak Mencelakai Dirinya Sendiri
Seringkali anak menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang menimpanya. Merasa dirinya tidak berguna. Dalam beberapa kasus anak akan berupaya melukai dirinya sendiri.
Waspadai jika Anda mendapati anak mulai melakukan perbuatan yang mengarah pada mencelakai dirinya sendiri. Segeralah meminta bantuan ahli, jangan tunda. Bahkan, pada kasus depresi yang kronis bisa muncul tindakan nekat anak untuk mengakhiri hidupnya.
8. Mencari Bantuan Profesional
Jika Anda sebagai orang tua merasakan kekhawatiran terhadap keselamatan, kesehatan, dan perkembangan jiwa anak remaja Anda yang tengah mengalami depresi, segeralah mencari bantuan ahli atau profesional, psikolog atau psikiatri.
Terkadang cara mengatasi depresi yang satu ini terkendala adanya penolakan dari anak Anda. Lakukan pendekatan yang lembut dan sabar sampai anak menyadari perlunya terapi, dan memiliki keinginan yang kuat untuk sembuh.
Komitmen penuh dari Anda dan anak remaja Anda dalam menjalani terapi menjadi kunci utama efektifitas pelaksanaan terapi untuk lepas dari depresi yang dialaminya. Butuh proses, bisa seminggu, sebulan, atau bahkan setahun. Jalani dengan sabar dan konsisten.
Penutup
Cara mengatasi depresi pada remaja bisa berjalan secara efektif jika Anda sebagai orang tua memahami apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka. Cari tahu dulu informasi sebanyak mungkin apa yang menjadi penyebab dari masalah mereka berdasarkan gejala-gejala yang ditunjukkannya.
Hadirkan diri Anda untuk mereka dan berikan dukungan positif agar masalah depresi dapat teratasi dengan baik. Jadilah “teman”, dengarkan keluh kesahnya dengan seksama. Diskusikan bersama solusi apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasinya.
Hindari konfrontasi langsung dengan anak Anda, seperti mengkritik atau menghakimi. Alih-alih Anda membantu, sebaliknya justru akan menambah beban dan memperparah depresi pada anak remaja Anda.
Cara mengatasi depresi yang terakhir adalah dengan meminta bantuan ahli jika Anda mendeteksi gejala-gejala yang mengkhawatirkan bagi keselamatan anak remaja Anda.
Posting Komentar untuk "Penyebab dan Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja"
Posting Komentar